mama nk kongsi info yg mama dpt dr Ashra mama folow blog dia since dia kehilangan ank yg dia kandung slama 7bln..tk sangka menda yg sama berlaku kt mama juga...
Menurut hadis Qudsi:
Allah S.W.T berfirman pada hari kiamat pada anak2 :
''Masuklah kalian ke dalam Syurga''
Anak-anak itu berkata:
'' Ya Rabbi, kami menunggu hingga Ayah Ibu kami masuk''
Lalu mereka mendekati pintu Syurga, tetapi tidak mahu masuk ke dalamnya. Allah Berfirman lagi,
''Mengapa aku lihat mereka enggan masuk? Masuklah kalian ke dalam syurga''
Mereka menjawab,
'' Tetapi bagaimana dengan orang tua kami?''
Allah pun berfirman,
'' Masuklah kalian ke dalam Syurga bersama orang tua kalian''
(Hadis Qudsi Riwayat Ahmad dari Syurahbil Bin Syuaah yang bersumberkan dari sahabat Nabi SAW)
Istilah "al-wildan" dalam Hadits Qudsi diatas adalah kata jama�mufradnya (kata tunggalnya) adalah "al-walid", artinya anak yang baru dilahirkan, yaitu bayi atau anak kecil yang belum akil baligh. Jadi maksudnya ialah anak kecil yang meninggal dunia.Hal itu diterangkan dalam Hadits lain yang diriwayatkan Ibnul-Atsir sebagai berikut:"Anak kecil (meninggal dunia selagi kanak-kanak atau keguguran), masuk syurga."
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Maksud hadits diatas, termasuk salah satu di antara rentetan peristiwa yang terjadi pada hari kiamat di padang masyar. Gambaran ringkas dari peristiwa-peristiwa itu adalah sebagai berikut:
- Setiap orang dibangkitkan dari kuburannya masing-masing
- Masing-masing digiringkan oleh malaikat Zabaniah kepadang Masyar. Setelah itu mereka dikelilingi oleh hewan-hewan dan apa saja yang ada sangkut pautnya dengan mereka. Juga dikelilingi oleh malaikat langit masing-masing tingkatan.
- Matahari diciptakan kembali dan diletakkan di atas mereka pada jarak satu mil, sehingga mereka selain berdesak-desakan dn berjubel-jubel (kaki diinjak oleh seribu kaki-kaki diatasnya), juga dibakar oleh panasnya matahari,berkeringat, lapar, haus dahaga tidak terperikan siksanya.
- Ketika mereka mengalami lapar dan haus itulah anak-anak yang tadinya meninggal selagi masih kecil dan dilepas oleh orang tuanya dengan sabar dan tawakal, datang kepada orang tuanya masing-masing dengan membawa segelas airuntuk diminum, dan apabila sudah diminum, tidak akan lapar dan dahaga lagiselama di alam Masyar itu. Demikian menurut beberapa Hadits.
- Mulai hisab dengan menerima buku catatan harian masing-masing yang selama hidupnya dicatat oleh malaikat Raqib dan Atid.
- Dilakukan mizan (penilaian timbangan) terhadap segala macam amalan setiap orang, kecuali orang-orang masuk surga tanpa hisab.
- Meniti shirat yang harus dilalui oleh keseluruhan yang ada di padangMasyar itu. Meniti shirat yang kedua bagi mereka yang telah selamat menitishirat yang pertama.
- Mana yang sudah bersih benar baru diidzinkan masuk syurga.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pada saat itulah Allah memerintahkan kepada anak-anak (yang tadinya meninggal dunia selagi belum akil baligh) untuk memasuki surga. Tetapi mereka memohon syafa�at (pertolongan) kepada Allah agar kiranya dapat masuk surga bersama orang tua mereka. Memang mereka juga penuhi perintah Allah, untuk datang mendekati pintu syurga, tapi masih belum mau memasukinya, sehingga Allah Yang Maha Mengetahui bertanya lagi:
"Mengapa Aku lihat anak-anak itu masih saja belum masuk syurga? Masuklah kalian ke dalam syurga itu".
Pada saat itu mereka mengulangi permohonannya bagi orang tua mereka.
"Kami belum mau masuk, sebelum orang tua kami yang menjadi asal pokok kami, dan ibu-ibu kami yang telah mengandung kami sembilan bulan dan kemudian membesarkan kami masuk juga bersama kami".
Demikianlah mereka berhenti dekat pintu surga, menunggu keputusan Allah SWT dengan penuh harapan. Akhirnya putusan yang dinanti-nantikan itudatang dengan segera, denganfirman Allah Yang Maha Mengetahui:
"Masuklah kalian ke dalam surga bersama orang tua kalian".
Penegasan ini oleh Allah kira-kira dimaksudkan untuk menampakkan betapa besar keutamaan anak-anak dan betapa besar pula pengaruh ridla qadla� dan qadar Allah, sabar dan puji syukur kehadirat Nya. (Sumber: Hadits Qudsi, KH.M. Ali Usman dkk, CV. Diponegoro Bandung, 1984)